SISTEM
KEKERABATAN PARENTAL
Parental adalah systemkekerabatan yang
menarik garis keturunan darikeduabelah pihak yaitu ayah dan ibu. System
kekerabatan ini dianut oleh Sundan Jawa, Sunda Bugis, dan Makasar.
System kekerabatan Parental dibagi
menjadi 4 yaitu;
1. Ambilineal : yaitu system yang menarik garis keturunan keluarga dari pihak ayah/ ibu secara
bergantian.
2.
Konsentris
: yaitu system kekerabatan yang menarik system hubungan keluarga. Contoh :
Sunda yang mengenal istilah “SABONDOROYOT” yaitu satu keturunan dari nenek
moyang yang dihitung 7 generasi.
3.
Primogenitur/Prigogenitur
: yaitu system kekerabatan yang menarik garis hubungan keluarga dari ayah dan
ibu yang usianya tertua saja (anak sulung). Contoh : dalam pembagian harta
warisan hanya anak laki-laki atau perempuan sulung saja yang mendapatkannya.
4.
Ultimugenitur
: system kekerabatan yang menarik garisketurunan hubungan ayah/ibu yang usianya
muda saja (bungsu) jadi dalam pembagian warisan hanya anak laki-laki/perempuan
bungsu saja.
SISTEM
KEKERABATAN UNILATERAL
Yaitu pola hubungan kekeluargaan yang berdasarkan garis
keturunan dari salah satu pihak,ayah atau ibu.Apabila dari garis bapak sistem
kekerabatannya disebut Patrilineal
Apabila dari garis ibu sistem kekerabatannya disebut Matrilineal
Satuan sosial terkecil dari sistem kekerabatan unilateral disebut Klan. Dan ini sangat penting untuk mempertahankan hukum adat.
Apabila dari garis ibu sistem kekerabatannya disebut Matrilineal
Satuan sosial terkecil dari sistem kekerabatan unilateral disebut Klan. Dan ini sangat penting untuk mempertahankan hukum adat.
·
Patrilineal dianut oleh Batak, Flores, dan
Minahasa.
·
Matrilineal dianut oleh Minangkabau.
SISTEM
KEKERABATAN ALTENERED
Adalah system kekerabatan yang
anggota-anggotanya menarik garis keturunan secara berganti-ganti sesuai dengan
pola perkawinan yang diterapkan orangtua, maka Patrilineal dan Matrilineal
berlaku bergantian.
Anak bias termasuk Patrilineal dari
ayah tapi berikutnya masuk Matrilineal ibunya.
Indonesia tidak mengenal Altenered.
Altenered ..
Altenered terbentuk :
1.
Kawin
Semendo yaitu berdasarkan keturunan ibu.
2.
Kawin jujur yaitu berdasarkan keturunan ayah.
3.
Kawin Bebas/kawin Semendo Rajo-Rajo yaitu
berdasarkan garis keturunan ibu dan ayah.
BEBERAPA
MACAM BUDAYA LOKAL
1.
Labuhan Merapi
Dilaksanakan setiap
tanggal30 rajab sebagai rangkaian upacara penobatan Sri Sultan. Upacara ini
menyediakan macam-macam sesaji untuk dibawa ke Kendit gunung merapi olej juru
kunci merapi untukpermohonan keselamatan.
2.
Ngaben
Upacara pembakaran
mayat oleh penganut Hindu Bali. Dilaksanakan antara bulan Juni s-d September.
Karena membutuhkan biaya sangat besar. Upacara potong gigi dilaukan oleh Hindu
Bali yang akhir Baligh.
Lea : yaitu Mistisnya
Bali/ Jin-nya Bali
Pada jaman dulu, jika
suami dibakar maka istripun harus langsung menyeburkan diri kea pi.
3.
Tradisi Batakun Tawar Maayun
Dilaksanakan untuk
dijadikan seorang anak didaerah Matrapura, Amuntaf.
Kandangan dan
Banjarmasin(Kalimantan). Dalam upacar inidilaksanak juga Gurinmaayun
(menidurkan anak padaayunan). Anak berusia 40
hari 5 tahun dilaksanak setiap tanggal 12 rabiul awal, yaitu kelahiran
Nabi.
4.
Era-eraKurau (Tusuklah Telinganya)
Yaitu upacara tindik
telinga untuk gadis yang menginjak dewasa pada suku warupen Irian
Jaya.penusukan dilakukan oleh dukun Aebe Siewe. Yang dianggap memiliki
kesaktian khusus. Makna dari upacara ini agar gadis dapat mendengarkan hal-hal
yang baik dan dianggap sudah pantas untuk berumah tangga.
5.
Upacara Berokohan (Upacara Kelahiran Bayi)
Di daerah Jawa yang
menyajikan dawet, gula jawa, kelapa, dan kembang setaman.
6.
Selapanan
Yaitu pemberian nama
bayi yang baru lahir pada hari ke-39 setelah kelahiran.
7.
Tedhaksiten
yaitu upacara bayi
berusia 5-6 bulan
susunan pada
tedhaksiten yaitu ;
a.
Menginjajakkan kaki bayi ke tanah sebanyak 7
kali. Tujuannya agar dia dewasa tidak melupakan tanah.
b.
Menaikan bayi setahap demi setahap ke atas
tangga tersusun 7.
c.
Memasukkan bayi beserta ibunyake dalam kurungan
ayam dan disuruh memilih benda.
d.
Siraman memandikan bayi dengan air bunga agar
hidupnya bersih dan lurus.
8.
Tetesan
Yaitu upacara
khitanan untuk putrid raja yang berusia 8 tahun diadakan dibangsa pengatip
sebelah selatan dalam Prabayeksa.
Upacara ini dihadiri oleh Gurwa Dalem, Putra Dalem,, Wayah (nenek),
Buyut, dan Canggah. Selain itu dihadiri pula oleh Abdi Dalem Bedaya, Embah
(Embok), Amping (Pembantu laki-laki), dan Abdi dalam Keparak.
9.
Supitan
Yaitu Khitanan untuk
anak bangsawan yang berusia 14 tahun. Setelah itu harustinggal di kesaktian
yang terpisah dari ibu dan sodara perempuannya.
1.
Terapan
Yaitu upacara inisiasi
haid pertama bagi anak perempuan dilakukan di bangsa Tekar Kedaton Kulon, hanya
dihadiri kaum wanita.
7 komentar:
thanks banget yaa ;)
makasih infonya :D
thanks infonya
Sama2 sob
Mau info lain nih di artikel baru gue www.glenando.blogspot.com
Mau info lain nih di artikel baru gue www.glenando.blogspot.com
lucuu kali backgroundnya ama panah2annya jgk:v
Posting Komentar